Telah terjadi lonjakan kasus penipuan online yang meresahkan masyarakat. Modus operandi yang digunakan semakin beragam, mulai dari penjualan tiket bus yang dibayar melalui sistem QRIS di situs yang tidak resmi, hingga penipuan yang melibatkan tautan palsu terkait pajak dan kuota. Banyak korban melaporkan kehilangan uang secara tiba-tiba setelah bertransaksi melalui platform yang tidak jelas.Selain itu, kasus ancaman terhadap korban juga semakin sering terjadi. Pelaku mengancam akan menyebarluaskan data pribadi korban jika tidak segera melakukan pembayaran. Situasi ini membuat banyak orang merasa ketakutan dan tertekan, mendorong mereka untuk mempertimbangkan kembali keamanan data dan transaksi online mereka.Menghadapi kondisi ini, masyarakat dihimbau untuk lebih waspada dan meningkatkan keamanan perangkat mereka. Masyarakat diminta untuk melakukan pengaturan yang ketat pada aplikasi WhatsApp dan perangkat ponsel pintar, serta tidak sembarangan mengklik tautan yang diterima. Keamanan data pribadi harus menjadi prioritas agar tidak menjadi korban penipuan. Wartawita